Sabtu, 19 Maret 2016

ANALISIS KEUNIKAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK AQUA

RISET PEMASARAN
ANALISIS KEUNIKAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK AQUA
   


DISUSUN OLEH :

NUR AFANDI          13080324013







PRODI PENDIDIKAN TATANIAGA
JURUSAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
ANALISIS KEUNIKAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) MEREK AQUA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia saat ini berjalan dengan pesat, yang menciptakan suatu persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan harga yang pantas. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono,2008).
Perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan- kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor yang dapat memberikan value yang lebih besar kepada customer. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang diluncurkan di pasar.
Dari pengertian tersebut nampak bahwa perusahaan menjajaki apa yang diminta dan dibutuhkan oleh konsumen dan kemudian berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan.
Dalam perkembangan selanjutnya, maka konsumen menjadi faktor kunci penentu atas keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan di dalam memasarkan produknya. Perusahaan harus mampu mengenali secara dini apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun masa yang akan datang. Disinilah dibutuhkan seorang manajer pemasaran yang mempunyai pengetahuan seksama tentang perilaku konsumen agar dapat memberikan definisi pasar yang baik untuk mengikuti perubahan yang terus-menerus ini, serta untuk merancang bauran pemasaran yang tepat.
Kotler & Armstrong (2008) mengatakan bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi hanya perusahaan dengan kualitas produk paling baik akan tumbuh dengan pesat, dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang lain. Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan (Sugiyono,2004).
Dengan promosi perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.
Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga konsumen mau membeli suatu merek tertentu serta mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi tersebut diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu perusahaan akan meningkat. Setiap akan melakukan keputusan pembelian, konsumen melakukan evaluasi mengenai sikapnya. Kepercayaan digunakan konsumen untuk mengevaluasi sebuah merk, kemudian dia akan dapat mengambil keputusan membeli atau tidak, untuk seterusnya konsumen akan loyal atau tidak. Hal ini berlaku juga pada air minum dalam kemasan (AMDK).
Bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) semakin menggiurkan,karena kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Perusahaan yang menggarap bisnis AMDK pun semakin banyak dan terus melakukan ekspansi untuk memperluas jaringan pasar produkproduknya. Bayangkan saja, kebutuhan masyarakat akan air minum sangat tinggi. Padahal ketersediaan air yang layak minum dalam arti berkualitas dan terjamin dari segi kesehatan semakin sulit diperoleh. Saat ini masyarakat, terutama di kotakota besar tidak bisa lagi lepas dari AMDK.
Di samping tingginya akan permintaan air bersih , maka rendahnya hambatan untuk memasuki industri AMDK telah mengakibatkan pertumbuhan yang pesat dalam kemunculan perusahaan perusahaan yang baru. Pada saat ini tercatat ratusan merek produk AMDK yang beredar di seluruh Indonesia. Namun, ada 10 besar merek utama, seperti Aqua, Vit, Club, Prima, Sosro,2 Tang, Ades, Oasis, Ron88, dan Aires. dimana masing-masing menawarkan berbagai keunggulan. Dengan munculnya berbagai produk baru maupun penyempurnaan produk lama, para produsen semakin terpacu untuk menciptakan produk yang mampu bersaing dan mencoba untuk memenuhi keinginan dan selera konsumen.
AMDK merupakan barang konsumen ditinjau dari cara pemanfaatan oleh konsumen, yaitu barang yang dibeli oleh konsumen akhir untuk kepentingan pribadi.Berdasarkan cara-cara konsumen membeli suatu barang, AMDK tergolong barang nyaman yaitu barang konsumen yang sering dibeli dan kadangkala bersifat segera. AQUA adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississipi di Indonesia sejak tahun 1973. Aqua didirikan oleh Tirto Utomo, warga asli Wonosobo yang setelah keluar bekerja dari Pertamina mendirikan usaha AMDK.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaingpesaing baru, Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal ayahnya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Menurut data Aspadin (Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), saat ini diperkirakan ada sekitar 400 perusahaan AMDK yang menjajakan tak kurang dari 600 merek. Banyaknya merek tersebut lantaran setiap perusahaan AMDK punya lebih dari satu merek, atau memproduksi second brand. Contohnya, Aqua juga memproduksi Vit. Hadirnya second brand tersebut untuk merespon tuntutan pasar yang menginginkan air minum berstandar tapi dengan harga terjangkau, daripada membeli air isi ulang. Namun demikian, Aqua sebagai salah satu produsen air minum terbesar dan pertama di Indonesia masih menjadi market leader dalam bisnis AMDK. Tetapi walaupun demikian Aqua tetap tidak menghendaki para pelanggannya beralih ke produk lain. Oleh sebab itu, tuntutan untuk selalu menjadi yang terbaik harus menjadi komitmen organisasi agar para pengguna air minum masih tetap setia untuk selalu mengkonsumsi air minum Aqua.
Kesetiaan pelanggan tidak dapat begitu saja diraih, tetapi memerlukan proses panjang untuk meyakinkan bahwa Aqua merupakan air minum terbaik. Membangun kepercayaan konsumen telah dilakukan oleh perusahaan air mineral Aqua sejak didirikan. Hal ini dibuktikan dengan inovasi yang telah dilakukan oleh Aqua. Inovasi tersebut berupa selalu melakukan pengembangan dan diversifikasi terhadap produk Aqua serta membangun aliansi dengan merek terkenal, yaitu Danone untuk peningkatan kualitas dan memperkuat pasar.
`           Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu suatu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat berpengaruh. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam hal ini yang penting adalah menjaga konsistensi dari output produk pada tingkat kualitas yang diinginkan dan diharapkan konsumen Dengan demikian kualitas produk yang baik dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian, sehingga konsumen dapat tertarik terhadap suatu produk yang diproduksi suatu perusahaan akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut dengan kualitas yang ditawarkan.
Harga merupakan sebuah atribut diantara beberapa atribut lain dalam pengambilan keputusan konsumen. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya persaingan harga dari berbagai merek yang tersedia di pasar, sehingga konsumen yang sensitiv terhadap perubahan harga cenderung akan beralih ke merek lain yang lebih murah. Namun konsumen yang loyal terhadap merek yang disukainya mungkin tidak akan beralih ke merek yang lain. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya. Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis , karena ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal.
Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi (Fandy Tjiptono, 2008:152). Peranan alokasi dari harga adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi dari harga adalah fungsi harga dalam "mendidik" konsumen mengenai faktor produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi (Fandy Tjiptono,2008) Penyesuaian khusus terhadap harga dapat dilakukan dengan penetapan harga berdasarkan nilai yaitu harga menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa yang baik dengan harga yang pantas.
 Penetapan harga berdasarkan nilai berarti merancang ulang merek yang sudah ada untuk menawarkan produk yang lebih bermutu dan memiliki nilai merek di mata konsumen pada tingkat harga tertentu atau produk bermutu sama dengan harga yang lebih murah. Dari fenomena ini konsumen memperoleh nilai lebih dengan memperoleh produk dengan harga yang ekonomis disertai dengan manfaat yang besar. Berdasarkan dari bahasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa harga yang dipatok secara rasional dan sepadan dengan manfaat produk diberikan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk.
Perbedaan harga antar merek AMDK yang ada di pasar tidak begitu mencolok karena setiap merek tersebut menerapkan strategi harga yang sedang berlaku yaitu penetapan harga sama atau persentase tertentu dibawah atau diatas harga pesaing. Namun demikian harga menjadi penentu dalam persaingan antar merek. Dari segi harga, penetapan harga Aqua "sedikit" di atas merek-merek lain. Penentuan harga ini juga dilakukan agar memposisikan Aqua sebagai air minum premium. Sebagai merek premium maka dengan sendirinya konsumen akan merasa memiliki "prestige" sendiri apabila meminum Aqua. Apabila anda membuat suatu acara dan menggunakan AMDK Aqua, maka anda akan merasa lebih bergengsi dibanding menggunakan merek lainnya.
Dari strategi pemasaran, AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan majalah , papan reklame dan spanduk membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam menjaga kesehatannya, mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional seperti pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Dalam iklannya AQUA menekankan asal dari air dan proses produksinya. Asal dari AQUA adalah benar-benar “sumber air yang mengalir”, bukan air tanah yang dipompa kepermukaan tanah.
Strategi promosi yang diterapkan oleh Aqua tidak hanya berhasil membangun kesadaran mereka namun juga telah memperkuat Aqua sebagai industri air minum dalam kemasan yang besar di Indonesia serta mendongkrak target penjualan Aqua. Pada dasarnya keputusan membeli air minum dalam kemasan oleh konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain mutu suatu produk, merek, selera, gaya hidup maupun jangkauan promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Didorong oleh kebutuhan yang ada dalam diri seseorang dan keinginan bahwa kebutuhan dalam diri seseorang terpengaruh jika konsumen menunjukkan rasa senang yang pada akhirnya mengarah pada loyalitas. Pelanggan yang loyal lebih bernilai dari pada pelanggan yang hanya sekedar puas. Sebab pelanggan loyal akan selalu menggunakan produk sepanjang masa dan merupakan sumber pendapatan perusahaan dan Aqua dalam hal ini sudah memperhatikan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan membeli
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan data yang diperoleh menunjukkan suatu masalah yaitu terjadi penurunan tingkat market share dari produk AMDK Merek Aqua, menyebabkan berkurangnya keputusan pembelian. Maka masalah penelitian “Bagaimana meningkatkan keputusan pembelian konsumen pada produk AMDK Merek Aqua?” Dari masalah tersebut maka dimunculkan pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.      Apa yang yang menyembabkan konsumen membeli produk air minum dalam kemasan merek aqua?
2.      Siapa yang mempengaruhi atau sebagai acuan konsumen tersebut membeli produk air minum dalam kemasan merek aqua?
3.      Apa yang diinginkan oleh konsumen kedepannya untuk produk air minum dalam kemasan merek aqua ?
4.      Keunikan produk air minum dalam kemasan merek aqua?
BAB II
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004 : 1). Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
3.1 Metode penelitian mengunakan data kualitatif.
Adalah metode yang lebih menekankanpada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada melihat pemasalahan untuk meneliti generalisasi.metode yang menggunakan metode mendalam yaitu mengkaji masalah secara khusus perkasus.
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
 Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang membentuk peristiwa, hal atau orang yang membentuk karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian   peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari kalangan mahasiswa di universitas negeri surabaya diketintang,masyarakat umum,pegawai kantor,pemuda, dan orang tua atau keluarga yang membeli Aqua.
3.2.2 Sampel
 Untuk melakukan sebuah penelitian, tidak harus diteliti keseluruhan anggota populasi yang ada. Sampel adalah subset dari populasi atau beberapa anggota dari populasi yang diamati (Ferdinand, 2006). Dengan meneliti sebagian populasi, diharapkan dapat memperoleh hasil yang dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
 Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a.       Studi pustaka Hal ini dimaksud untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan dengan materi penelitian. Dilakukan dengan mempelajari buku-buku, hasil laporan lain yang ada referensinya.
b.      Wawancara Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan langsung kepada responden.
c.       Dokumentasi merupakan sarana membantu penelitian untuk mengumpeulkan data atau informasi dengan cara tulisan – tulisan  maupun dengan cara audio seperti vidio dan vcd



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENELITIAAN
Selama proses wawancara peneliti mendahulukan kebutuhan dan kondisi seperti memerhatikan kesiapannya responden untuk bercerita dan memerhatikan kondidsi fisik dan psikologisnya.hal ini bertujuan agar wawancara berlangsung lancar dan informasi yang didapatkan valid dan akurat.
Dari hasil wawancara secara langsung yang saya lakukan dari beberapa sempel yang terdiri dari mahasiswa unesa,pegawai disurabaya dan masyarakat biasa atau keluarga.dengan maksud adalah untuk merekam persepsi dan opini tentang air aqua.
selain itu saya melakukan observasi secara langsung guna untuk merekam objek peneliti diberbagai tempat nongkrong para mahasiswa kawasan kampus seperti kantin unesa yaitu foodqort,tempat internetan didepan telkom,diberbagai tempat kos anak unesa dll.
3.2 PEMBAHASAN
Bisnis air minum dalam kemasan atau yang umum dikenal dengan AMDK semakin berkembang, ditunjukkan dengan semakin besarnya pasar industri AMDK itu sendiri. Merek Aqua dapat menguasai pasar hingga saat ini karena merupakan merek terkenal untuk air dalam kemasan di Indonesia. Nilai merek dari Aqua berada di posisi pertama sebagai merek yang diakui kualitasnya oleh konsumen.
Posisi merek Aqua sebagai top of mind kategori produk AMDK menyebabkan merek tersebut terjebak menjadi merek yang generik.. Kepuasan konsumen telah dicapai oleh Aqua, akan tetapi dalam pemasaran tidak berhenti begitu konsumen merasa puas. Tujuan dari pemasaran sebenarnya adalah untuk membuat konsumen setia pada merek yang dikeluarkan perusahaan. Hal tersebut belum terlihat pada Aqua.
Responden adalah konsumen AMDK, baik pria atau wanita berusia diantara 18 hingga 25 tahun yang dalam satu bulan terakhir pernah mengkonsumsi merek Aqua. Responden yang diambil sebanyak 10 orang yang ditentukan berdasarkan rule of thumb pengambilan sampel structural equation modelling . Penentuan lokasi penelitian dari setiap wilayah tersebut dilakukan secara simple random. Responden kemudian dipilih dari konsumen yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.Pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan konsumen sebenarnya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa profil demografi responden usia konsumen AMDK terbesar berada pada usia 18 hingga 27 tahun keseluruhan responden  Jumlah konsumen wanita dan pria,Tingkat pendidikan adalah sarjana dan pegawai swasta.
Untuk pemilihan AMDK terdapat beberapa alasan yang muncul dari konsumenyaitu  faktor kebiasaan merupakan alasan yang paling banyak diungkapkan oleh konsumen,karena mereka sudah percaya dengan merek tersebut, tidak punya alasan tertentu, dan sisanya adalah konsumen yang beralasan bahwa yang tersedia hanya merek tertentu, harga murah, dan bentuk kemasan menarik.
Menggunakan analisis 10 responden pengguna AMDK dikelompokkan kedalam tiga kelompok konsumen berdasarkan kedekatannya dalam atribut loyalitas. Kelompok ini dibagi berdasarkan pendapat dari Dowling dan Uncles (1997) yang menyatakan bahwa loyalitas konsumen dikategorikan menjadi tiga yaitu :
1.      Loyal (undivided loyalty)
2.      Loyalitas terbagi (Poligamous Loyalty), dan
3.      Tidak loyal (brand indifference atau switcher).

 Berdasarkan analisis menggunakan K – Means Cluster, responden dikelompokkan menjadi tiga. 
Kelompok pertama adalah kelompok konsumen Aqua yang dapat dianggap tidak setia (brand indifference atau switcher). Deskripsi konsumen dari kelompok ini adalah mereka yang hanya kadang-kadang melakukan pembelian Aquanya dengan jumlah pembelian sangat sedikit yaitu berkisar antara 0,25 hingga 1 liter. Dalam aktivitas pembeliannya konsumen selalu berganti-ganti merek.Ketidakkonsistenan konsumen tersebut dapat dilihat dari seringnya kelompok ini melakukan pergantian merek.
 Kelompok kedua adalah kelompok konsumen Aqua yang dapat dianggap memiliki kesetiaan terbagi (polygamous loyalty). Deskripsi konsumen dari kelompok ini adalah mereka yang sering membeli Aqua dengan jumlah pembelian yang besar yaitu di atas 9 liter perbulannya. Dalam aktivitas pembeliannya, konsumen kelompok ini selalu menggunakan Aqua dengan diselingi dengan menggunakan merek-merek lain sesekali. Sama seperti kelompok pertama, kelompok ini juga menganggap bahwa mereka akan melakukan penggantian merek jika terdapat merek lain yang menawarkan produk dengan kualitas yang mendekati Aqua tetapi dengan harga yang lebih rendah
Kelompok terakhir adalah kelompok yang dianggap sebagai kelompok konsumen yang loyal. Melalui tingkat pembelian yang mereka lakukan ditunjukkan bahwa mereka selalu membeli merek yang sama yaitu Aqua. Jumlah produk yang dibeli dalam satu bulannya lebih dari 9 liter. Konsumen yang menyatakan dirinya tidak pernah membeli merek lain selain Aqua ini menunjukkan bahwa mereka adalah kelompok yang rentan terhadap perubahan harga.
Alasan kebanyakan konsumen membeli air minum dalam kemasan karena seolah – olah  oran yang membeli AQUA adalah kalangan menengah keatas. Kenapa begitu, karena AQUA masih tetap bertahan pada harga yang mahal namun masih tetapi diburu pelanggan. Sementara pesaing-pesaingnya sudah banting harga tetapi tetap saja AQUA menjadi andalannya, AQUA telah menjadi bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia,
Aqua ternyata memiliki berbagai manfaat yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Air mineral dari sumber alami pegunungan tidak hanya menghilangkan rasa haus tapi juga bisa meningkatkan kesehatan tubuh dan membantu meningkatkan konsentrasi otak. Berikut ini adalah alasan, mengapa aqua memang bermanfaat untuk tubuh.
Aqua tidak mengandung natrium atau garam. air alami yang diambil dengan kekayaan sumber mineral sangat baik dikonsumsi untuk anak-anak, orang dewasa hingga orang lanjut usia. Bahkan semua kandungan aqua juga tidak menyebabkan masalah pada tekanan darah yang biasanya disebabkan karena tingginya kadar garam dalam air mineral.
Konsumsi aqua selama kehamilan bisa membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan mineral dan air. Air mineral ini sangat aman dikonsumsi ibu hamil dan sama sekali tidak menimbulkan efek samping.Konsumsi aqua juga bisa mengurangi konsumsi minuman bersoda dan berbagai jenis minuman yang mengandung bahan tambahan. Secara umum aqua bisa membuat tubuh menjadi lebih segar.
Apa kelebihan AQUA dibandingkan air minum lainnya?
AQUA berasal dari 100% air pegunungan yang mengalir sendiri tanpa dipompa (self flow), sehingga begitu jernih dan mengandung komposisi mineral seimbang. Proses pemilihan mata air dilakukan dengan proses teliti dan hati-hati dengan melalui serangkaian uji geologi, fisika, kimia dan mikrobiologi. Daerah perlindungan air di sekitar sumber air tersebut pun juga selalu dijaga kelestariannya.
AQUA diproses dengan teknologi tinggi dan penuh kontrol kualitas di setiap titiknya. Ruang produksi dan mesin-mesin senantiasa disanitasi secara rutin. AQUA menerapkan inline system, sebuah sistem produksi yang berkesinambungan tanpa terputus mulai dari pemrosesan air hingga pemasangan tutup dan segel dengan seminimal mungkin sentuhan tangan manusia. Selain itu, tersedia laboratorium dengan peralatan terbaru di setiap pabrik yang akan mengontrol kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya pemrosesan yang berteknologi tinggi dan laboratorium dengan peralatan lengkap, air terbebas dari bakteri patogen penyebab penyakit.
AQUA selalu memperhatikan kualitas produknya, mulai dari pemilihan sumber, pemrosesan sampai dengan penanganan produk. Ada standar penyimpanan dan penanganan produk yang harus ditetapkan untuk tetap menjaga kualitas AQUA sampai di tangan Anda. Proses kontrol kualitas inilah yang paling membedakan AQUA dengan air minum lainnya.Standar kualitas AQUA sudah memenuhi standar nasional (SNI) maupun internasional (WHO) sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
Acuan para konsumen dalam melakuakan pembelian yaitu muncul motivasi sendiri dalam dirinya untuk membeli,adapun yang lain adalah  gaya hidup sehatdari konsumen tersebut,yang diinginkan untuk masa yang akan datang supaya air minum dalm kemasan ini dapat didistribusikan kedaerang yang masih tertinggal.
Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kinerja kualitas dengan kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen dengan loyalitasnya. Model kualitas produk - kepuasan - loyalitas menunjukkan keadaan sebenarnya dari konsumen Aqua yang puas terhadap kualitas produk tetapi hanya sedikit yang menjadi loyal. Konsumen Aqua dapat dibagi kedalam tiga kelompok loyalitas yaitu konsumen yang tidak loyal, konsumen yang loyalitasnya terbagi dan konsumen yang loyal. Atribut penggantian merek dan rekomendasi tidak sepenuhnya memenuhi pola yang seharusnya terbentuk. Pada atribut penggantian merek, konsumen loyal berpendapat bahwa jika terjadi kenaikan harga mereka lebih memilih untuk langsung berganti merek. Atribut loyalitas lain yang tidak menunjukkan pola adalah konsumen dengan loyalitas terbagi yang tidak pernah merekomendasikan. Terakhir, faktor yang memberikan pengaruh paling besar terhadap loyalitas adalah jumlah pembelian.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan untuk melakukan analisis bentuk-bentuk hubungan tidak langsung antara kepuasan dan loyalitas, dan bentuk dimensi penghubung antara kepuasan tersebut dapat memperbesar nilai loyalitas yang diberikan konsumen terhadap produk. Perlu dicari bentuk indikator pengukuran lain yang memiliki asosiasi berbeda agar model yang digunakan untuk mengukur kepuasan - loyalitas konsumen AMDK tersebut dapat lebih sempurna.

 




DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia:Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Edisi kedelapan terjemahan Arcella Ariwati Hermawa. Jakarta: Salemba Empat
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta :Graha Ilmu.
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sekaran, Uma.2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empathttp://www.aqua.com/produk/aqua

http://gemareda.blogspot.co.id/2013/10/segmentasi-pasar-aqua.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar